Baik teman-teman
yang ingin tahu tentang Awal mula Bali tentunya sebelumnya kita pahami sejarah
bali, nah untuk memahami keunikan Bali memang tidak bisa dilepaskan dengan
tapak-tapak sejarah perkembangan Bali dari
masa ke masa. Sejarah Bali menjadi begitu unik dan khas karena didukung oleh
sikap warganya yang memberikan perhatian khusus terhadap peninggalan
leluhurnya. Kepercayaan terhadap leluhur menjadikan perhatian terhadap
peninggalan sejarah begitu tinggi di Bali.
Bahkan begitu banyak peninggalan sejarah itu diberlakukan sebagai benda keramat yang tidak boleh diperlakukan tidak semestinya. Dalam pengungkapan sejarah Bali, kami juga memaparkan kondisi Bali di zaman Pra Sejarah, kemudian berlanjut ke zaman Bali Mula, zaman Bali Aga, dan zaman Bali Modern. Dengan pemaparan ini tentu akan bisa dipahami kondisi Bali secara lebih utuh. Bahkan untuk lebih
memahami sejarah Bali secara mitologi, kami juga mencoba memaparkan beberapa cerita rakyat yang memang ada kaitan dengan sejarah sebuah tempat atau peristiwa yang pernah ada di Bali.:
Bahkan begitu banyak peninggalan sejarah itu diberlakukan sebagai benda keramat yang tidak boleh diperlakukan tidak semestinya. Dalam pengungkapan sejarah Bali, kami juga memaparkan kondisi Bali di zaman Pra Sejarah, kemudian berlanjut ke zaman Bali Mula, zaman Bali Aga, dan zaman Bali Modern. Dengan pemaparan ini tentu akan bisa dipahami kondisi Bali secara lebih utuh. Bahkan untuk lebih
memahami sejarah Bali secara mitologi, kami juga mencoba memaparkan beberapa cerita rakyat yang memang ada kaitan dengan sejarah sebuah tempat atau peristiwa yang pernah ada di Bali.:
Bali pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ( paleolithik )
Lokasi : Di sebuah hutan di Bali
Kronologi : Masa paleolit 3000tahun sebelu masehi
Cerita :
Pulau Bali sekitah 1 juta tahun yang lalu, diperkirakan telah dihuni oleh manusia purba ( homo erectus ) perkiraan ini didasarkan pada berbagai temuan alat paleolithikdi daerah Batur, Trunyan, dan Sembiran. terlihat pada diorama manusia purba sedang berburu babi hutan dengan kapak genggam dan memetik buah-buahan.
BALI PADA MASA PERUNDAGIAN ( 2000 SM
Pada masa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. hal ini disebabkan karena manusia telah menumukan bijih-bijih logam serta teknis peleburannya untuk dibentuk menjadi bermacam-macam barang/benda ( gelang, anting-anting, dll ) salah satu hasilnya berupa Nekara perunggu yang sekarang berada di Pura Penataran Sasih, Pejeng, Kab. Gianyar. selain itu masyarakat sudah mengenal sistem penguburan mayat yang disimpan dalam sarkophagus.
STUPA DAN PRASASTI SUKAWANA, SAKA 700 ( 778 M)
Pada masa ini Bali sudah
memasuki jaman sejarah, dengan di temukannya stupika-stupika tanah liat di
sekitar Pejeng, Bedulu pada tahun saka 700 ( 778 M ). Di temukan pula prasasti
tembaga yang berangka tahun saka 804 ( 882 M ) di simpan di Pura Desa Sukawana,
Kintamani, Bangli, di sebut Prasasti Sukawana. Pada diorama tampak para pendeta
sedang bersemedi di ceruk-ceruk dan tampak pula seorang pendeta keluar dari
pasraman.
Dalam rangka membangun tempat-tempat suci, Rsi Markandeya ( pertapa dari
Dieng, Jawa Tengah ) mengajarkan terlebih dahulu menanam “Pancadatu” yaitu lima macam logam ( emas,
perak, besi, tembaga, dan kuningan ) kemudian disertai upacara buta yadnya
sebagai sarana untuk keselamatan. kemudian tempat tersebut di beri nama Besukih
atau Besukian yang artinya tempat suci, dan sekarang menjadi Pura Besakih.
tanpak pada diorama Rsi Markandeya sedang menyerahkan panca datu kepada
pengiringnya. dan pada latar belakang terlihat kesibukan di Desa Taro Gianyar
membangun Bale Agung.
SRI KESARI WARMADEWA, 914 M
GUNAPRIYA DHARMAPATNI DAN SUAMINYA DHARMODAYANA WARMADEWA,
989-1011
Sri Mahendradata adalah puteri raja Makuta Wangsa Wardana, Raja Jawa Timur, menikah dengan pangeran dari Bali dan memerintah Bali. beliau bergelar Sri Ratu Gunapriya Dharmapatmi dan suaminya bergelar Sri Dharmodayana Warmadewa. pada masa ini kehidupan ketatanegaraan dan keagamaan berjalan dengan baik, terutama setelah kedatangan seorang pendeta dari Jawa bernama Empu Kuturan.
KONSEP KAHYANGAN TIGA DARI EMPU KUTURAN ( ABAD 11 M )
Kedatangan Empu Kuturan di Bali menata dan menyempurnakan kehidupan
keagamaan dan kemasyarakatan diantaranya di bidang adat-istiadat. Pada diorama
tanpak Bale Agung, Meru, dan Mrajapati sebagai simbul dari pura Desa, pura
Puseh dan pura Dalem. ketiga pura ini disebut Pura Khayangan Tiga.
0 komentar:
Posting Komentar