Senin, 03 Juni 2013

Aliansi Lintas Mahasiswa Bali Demo Tuntut KPU Bali Bertanggung JawabDenpasar

Aliansi Lintas Mahasiswa Bali Demo Tuntut KPU Bali Bertanggung JawabDenpasar (Bali Post) -
Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Bali yang tergabung dalam Aliansi Lintas Mahasiswa Bali melakukan aksi demonstrasi di areal kantor DPRD Bali, Senin (3/6) kemarin. Mereka menuntut KPU Bali bertanggung jawab atas proses Pemilukada Bali yang dinilai cacat hukum dan mendesak DPRD Bali memanggil serta meminta pertanggungjawaban KPU Bali. Aksi demonstrasi ini dilakukan sebelum DPRD Bali menggelar sidang paripurna pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPRD Bali Anak Agung Bharata (kini Bupati Gianyar) yang digantikan Ni Putu Tati Winarti.

Sambil berorasi, para mahasiswa ini membentangkan poster bertuliskan ''Jangan Bikin Bali Tidak Damai'', ''KPU Harus Jujur'', ''KPU Tidak Adil'', ''Pemimpin Bali Harus Bersih'', dan lainnya.
Mereka mengkritisi KPU Bali sebagai penyelenggara Pilgub Bali tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. ''Kami menuntut keadilan. Pilgub Bali ini sudah cacat hukum. KPU harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Karena pembukaan kotak rekap suara itu bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. KPU Bali selaku penyelenggara pemilukada sudah tidak transparan, tidak jujur dan tidak demokratis,'' kata koordinator aksi Siti Nurhaini dalam orasinya.
Dalam pernyataan sikapnya mahasiswa menuntut beberapa hal. Pertama, menuntut netralitas KPU Bali agar bersikap secara profesional. Kedua, menuntut KPU Bali agar bertanggung jawab terhadap keresahan masyarakat Bali yang dikarenakan oleh dibukanya kotak rekap suara sebelum proses Pemilukada Bali selesai berdasarkan keputusan MK. Ketiga, menuntut Panwaslu agar menindak tegas segala bentuk pelanggaan Pemilukada Bali dengan seadil-adilnya. Terakhir, menuntut DPRD Bali segera memanggil KPU Bali untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan yang telah dilakukan KPU Bali.
Para mahasiswa ini tampaknya begitu serius menuntut ketidakadilan dalam penyelenggaraan Pilgub Bali kali ini. Bahkan, sambil berorasi, salah satu peserta aksi Siti sempat meluapkan emosinya dengan menangis karena anggota dewan tak kunjung menemui mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Akhirnya mahasiswa diterima Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya didampingi anggota Komang Nova Sewi Putra. Arjaya mengatakan, DPRD Bali akan membahas dan menindaklanjuti aspirasi para mahasiswa. ''Kami meminta aspirasi disampaikan juga secara tertulis. Aspirasi dan tuntutan mahasiswa akan kami bahas dalam rapat pimpinan (rapim) dewan. Soal klarifikasi dan pemanggilan KPU Bali, kami masih menunggu rapat pimpinan kapan KPU Bali akan dipanggil,'' kata Arjaya.
Ditambahkan, proses Pilgub Bali belum selesai karena masih ada gugatan hukum pasangan PAS di MK. ''Pilgub Bali belum ada kalah-menang karena masih ada proses hukum di MK. Apa pun keputusan MK itulah nanti yang akan dilaksanakan,'' kata Arjaya. (kmb29)

0 komentar:

Posting Komentar