

Dimulainya
masa ini adalah pada saat kedatangan ekspedisi Gajah Mada pada tahun
1343 ke Bali. Pada saat itu Bali diperintah olah Kerajaan Bedahulu
dengan Raja yang bergelar Astasura Ratna Bumi Banten dan dengan patihnya
yang bernama Patih Kebo Iwa.
Kedatangan
Kebo Iwa ke daerah Bali adalah untuk melaksanakan misinya guna
mempersatukan nusantara dibawah pimpinan kerajaan Majapahit. Bali adalah
daerah terakhir yang didatangi oleh Majapahit,karena dianggap bahwa
Bali adalah wilayah yang paling kecil sehingga dianggap akan mudah
ditaklukan oleh kerajaan Majapahit.
Kebo
Iwa merupakan kekuatan bagi kerajaan Bali pada saat itu,karena Kebo Iwa
adalah patih yang kuat dan sakti. Kebo Iwa lahir daerah
Blahbatuh.Mengenai sejarah kelahiran Patih Kebo Iwa adalah sebagai
berikut : tersebutlah di Desa Blahbatuh terdapat pasangan suami isteri
yang lama tidak mempunyai putra yang akan menjadi penerus keturunan.
Oleh karena itu,mereka memohon kepada Dewata agar diberikan putra.Mereka
berjanji akan memenuhi segala permintaan anak yang akan dilahirkan
kelak. Para betara mengabulkan permohonan itu. Tidak berselang berapa
lama maka hamilah isteri orang itu. Setelah cukup masa kehamilannya maka
lahirlah anak mereka.dan kedua orang tersebut merasa sangat berbahagia
dengan kelahiran anak mereka. Tetapi sangat aneh baru berumur dua hari
anak itu sudah menghabiskan sebutir ketupa. Ketika berumur satu minggu
sudah mampu menghabiskan 6 butir (satu kelan ) ketupat setiap kali
makan. Setelah berumur tiga tahu,anak itu menghabiskan satu periuk nasi
setiap kali makan. Apabila dirumahnya tidak ada nasi,maka ia mencuri
nasi tetangganya. Oleh karena rakusnya terhadap makanan,maka orang
tuanya tidak sanggup memberikan makanan.
Karena
sifat rakusnya menyebabkan ayahnya sangat marah,apalagi adanya aduan
dari warga yang makanannya telah dicuri menyebabkan ayahnya bertambah
marah lagi.Dari puncak amarah ayahnya pun menghunus keris akan membunuh
sang anak.
Sebelum
dibunuh anak tersebut menanyakan tentang namanya,alasannya agar dia
tidak tersesat dialam niskala. Kemudian ayahnya menjawab; “nama kamu
adalah Kebo Iwa”.
Setelah
mendengar bahwa namanya adalah Kebo Iwa anak tersebut mulai beringas
dan merasa diri sangat kuat,kebal dan sakti. Oleh karena itu,ayahnya
tidak jadi membunuhnya.kemudian anaknya permisi akan menghadap raja di
Puri Singamandawa. Oleh raja,ia diangkat menjadi patih dan diberikan
tempat tinggal di Blahbatuh. Segala kebutuhannya akan dipenuh oleh Raja.
Mulai saat itu banyak wilayah yang mampu ditaklukan oleh Raja Bali
berkat kekuatan Patih Kebo Iwa bersama Ki Pasung Grigis dan Ki Ularan.
Mulai saat itu orang Bali langsung memberikan nama kepada anaknya ketika
anak itu dilahirkan dan ditanam bersama ari-arinya disuatu tempat
disebelah kanan kiri undak-undak menuju “bale delod” tergantung dari
jenis kelamin anak yang dilahirkan.
Ekspedisi
majapahit ke Bali dipimpin oleh Gajah Mada yang diiringi oleh panglima
arya Damar,Arya Kenceng,Arya Sentong,Arya Belog,dan Arya lainnya.Mereka
memimpin pasukan Majapahit dalam penyerangannya ke Kerajaan Bali.
Dengan
terlebih dahulu membunuh Kebo Iwa,Gajah Mada memimpin ekspedisi bersama
panglima Arya Damar dan beberapa orang Arya. Penyerangan ini
menyebabkan terjadinya pertempuran antara pasukan Gajah Mada dengan
Kerajaan Bedahulu. Pertempuran ini mengakibatkan Raja Bedahulu dan
putranya wafat.
Tersebutlah
Ki Pasung Grigis beserta para bawahannya menghamba di Wilwakita,setelah
Bali dapat ditaklukan oleh Patih Gajah Mada beserta para Arya.Beliau
disana bukanlah seperti orang tahanan malahan diberikan tempat yang
layak karena beliau akan diutus untuk memerangi Raja Deldela Nata di
Sumbawa. Mantan Patih Bedahulu yang sangat sakti ini menyanggupi akan
membunuh Raja Deldela Nata sehingga takluk menjadi wilayah Majapahit.
Pada
suatu saat yang telah ditentukan maka berangkatlah KI Pasung Grigis
beserta laskar Bali menuju pulau Sumbawa. Tidak diceritakan dalam
perjalanan maka sampailah Ki Pasung Grigis di Sumbawa dan perang pun
berkecamuk. Banyak laskar yang meninggal dari kedua belah pihak.
Akhirnya perang tanding antara Raja Deldela Nata dengan Ki Pasung Grigis
pun dimulai. Oleh karena perang itu sama-sama mengandalkan kelihaian
ilmu bela diri dan kekebalan,maka perang pun berlangsung sangat lama.
Mereka saling tusuk,saling tebas namun keduanya tidak ada yang terluka
ataupun tergores sedikit pun.
Setelah
lama berperang,sudah tentu pernah saja kena tusuk pada suatu bagian
yang merupakan kelemahan dari masing-masing pihak. Seperti telah
ditakdirkan oleh Tuhan maka mereka sama-sama kena tusuk pada bagian yang
merupakan kelemahan masing-masing. Dengan demikian,keduanya lalu wafat
dan roboh ketanah. Setelah pemimpin mereka gugur,maka laskar Bali
kembali ke Majapahit untuk melaporkan bahwa perang antara Ki Pasung
Grigis dengan Raja Deldela Nata berkesudahan draw sama-sama meninggal.
Untuk menghindari kekosongan pemerintahan di Bali dan Sumbawa,maka Raja
Majapahit menugaskan 3 orang putra Mpu Kepakisan untuk memerintah di
Pasuruan,Bali,dan Sumbawa. Di Bali,pemerintahan diserahkan kepada putra
bungsu yan bergelar Sri Kresna Kepakisan dan di Sumbawa di perintah oleh
kakak perempuannya.Sri Kresna Kepakisan ditunjuk sebagai Raja yang
memerintah di Bali dengan pertimbangan bahwa Sri Kresna Kepakisan
memiliki hubungan darah dengan penduduk Bali Aga.
0 komentar:
Posting Komentar